Ramadhan belasan tahun yg lalu

Belasan tahun yg lalu, keluarga kami memiliki suatu rutinitas yg selalu dilakukan menjelang bulan Ramadhan. Saya sendiri kurang begitu mengerti apakah rutinitas ini masih berjalan atau tidak karena kini kami tinggal berjauhan.

Beberapa hari sebelum puasa biasanya mamah akan ke Pasar Kosambi atau Cihapit untuk belanja makanan untuk beberapa hari awal puasa. Freezer akan berisi ayam dan daging. Sayur-sayuran berada di lemari es bagian bawah sedangkan di bagian tengah berisi tahu, tempe, cincau hitam, sekoteng, kulang-kaling, alpukat, degan yg sudah dipotong, dll. Intinya lemari es penuh :lol:

Selain itu seluruh alat makan (piring, sendok, gelas) yg ada di rak piring akan mamah lap lalu disimpan di dalam lemari. Kemudian dari lemari “harta karun”, mamah akan mengeluarkan piring dan gelas yg lain.

Alat-alat makan ini nantinya akan dibagi menjadi 2 grup.
Grup pertama dipakai saat buka puasa. Terdiri dari gelas tinggi, piring makan, mangkok untuk es campur, dan tentu saja sendok.
Grup kedua dipakai saat sahur. Terdiri dari gelas sedang untuk susu, piring makan, dan sendok.

Peralatan dari 2 grup ini akan disimpan di atas lemari biru bersama dengan satu set panci berbagai ukuran yg terbuat dari kaca (entah apa namanya ; pokonya tulisan di kardusnya itu bahasa Spanyol)

Karena meja makan di rumah bisa dibesar/kecilkan, maka khusus menjelang Ramadhan Bapak akan mengeset ulang meja ke tipe ukuran besar agar semua hidangan saat buka dan sahur bisa disimpan di meja makan.

Saya sendiri memiliki tugas khusus.
1 jam menjelang berbuka biasanya saya ditugasi untuk mengeluarkan semua makanan dari rak makan ke meja makan. Kemudian mamah akan meracik es campur ke mangkuk-mangkuk yg sudah disiapkan dari sejak siang. Sekitar 15 menit sebelum adzan saya harus mengisi air di gelas-gelas tinggi sampai penuh agar saat adzan airnya sudah tidak terlalu dingin.

Gelas tinggi biasanya berisi teh manis dan nutrijel, atau bisa juga berisi nutrisari.
Mangkok berisi cincau hijau cihapit atau es campur racikan mamah, atau bisa juga cendol Elizabeth.

Saat adzan berkumandang, semuanya langsung menyerbu makanan :lol:

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

[+] Zaazu Emoticons